Friday, January 21, 2011

"Ups, nggak sengaja."

jujur nih ye, menurut penglihatan gue anak-anak di sekolah gue itu tuh rada... aneh. oke termasuk gue. nah, beberapa hari yang lalu di sekolah gue ada 'sedikit' kehebohan. sebenernya kehebohannya sih bener-bener nggak penting. dan juga gue tau kronologis ceritanya dari mulu-ke-mulut doang, jadi nggak terlalu pasti banget.

jadi gini. pas jam istirahat, tiba-tiba di lantai atas--depan kelas gue--pada ribut-ribut gitu. ada yang lari-larian, ada yang guling-gulingan, ada yang malingin jemuran mbak Sarah *lho? oke. intinya pada heboh deh.

berhubung waktu itu gue lagi nggak ada kerjaan dan juga agak sedikit penasaran, gue langsung keluar dan ngeliat anak-anak pada ngumpul di depan kelas 9A, tepatnya sebelah tangga sebelah kelas gue. di bawah pun juga rame, terutama adik kelas. dan seperti biasa deh anak-anak di sekolah gue kalo ada apa-apa pasti ditanggapinnya dengan teriakan, berusaha ngelawak. mungkin niatnya bagus buat mencairkan suasana.

balik lagi ke keributan tadi. kan gue males kalo mesti ngikut nimbrung di tengah keramaian, maka dariapada itulah gue cuma berdiri di depan kelas sambil ngeliatin anak-anak yang di bawah dan tiba-tiba... zap! teman gue datang dan langsung nyeritain duduk perkaranya. great.

menurut ceritanya, ada anak cewek kelas sembilan yang mau loncat dari atas. atau kalian bisa menyimpulkannya dengan "mau bunuh diri". pas tau siapa orangnya, gue--dan juga teman-teman gue yang lain--langsung pada pasang tampang "Ih-Please-Deh".
kalian tau kenapa? karena anak ini emang sering bikin sensasi di sekolah. dulu pernah dia kesurupan, malah kalo menurut gue lumayan sering. aduh elah, please deh. setan mana coba yang mau masuk smp 5? maka kali ini, dia bikin sensasi lewat cara yang lebih heboh tadi.

setelah dibubarkan secara paksa sama guru-guru, akhirnya kehebohan pun menghilang. tapi gue belum sempet liat anaknya. padahal gue pengen liat gimana mukanya pas mau loncat, apakah kayak lagi nahan pup atau apalah.

balik ke kelas, teman-teman gue langsung ngomongin dia. ya biasalah anak remaja, apa aja selalu enak diomongin *soktau.

dikarenakan gue kurang pandai bergosip, otak gue akhirnya memberi perintah yang udah nggak asing lagi; bikin kehebohan lain dengan cara logika lo. untuk contoh, waktu selesai heboh-hebohan di kelas, gue langsung teriak, "ADA JUSTIN BIEBER!!" dan semua teman gue bilang, "Dodol lu, Del! Hahaha."

oh iya, FYI, pada saat itu fantasi gue mulai tumbuh. itu juga otak gue yang nyuruh. gue sempet ngebayangin tadi tuh ada adegan sinetron-remaja-masa-kini kayak begini:

Anak Itu: (bersiap loncat) "AKU MUAK HIDUP DI DUNIA INI! AKU SELALU BANYAK MASALAH! LEBIH BAIK AKU MATI!"

Gue (ceritanya kenal): "TUNGGU, TEMAN! TUNGGU! JANGAN LONCAT!" (sambil megangin badannya) "Jangan, teman! Ja...," (gak sengaja kedorong)

Anak Itu: "AAAAAHHHHHH!!!" *BRUK*

Gue: "Yah, jatoh deh."

dan gue juga sempet membayangkan gimana kalau gue yang ada di posisi si anak itu. iya, jadi gue tuh yang frustrasi dan kepengen bunuh diri.

kalau gue mau bunuh diri, gue akan berusaha mencari cara yang keren dan gaul. kayak misalnya dengerin lagu 'korea-korea-an' sambil minum baygon.

"I know you very well, Boy." *glek* "But you don't know me so well." *glek* "And now, I want you to send me gocap to my mother because I owe her." *glek-glek-glek*

dan akhirnya, Polisi akan menduga gue bunuh diri karena nggak bisa bayar utang.

oh God, what's going on with my brain? *tertunduk takzim*

No comments

Post a Comment

© based on a true story.
Maira Gall