Thursday, June 14, 2012

Jangan Macam-Macam, ya Sama Pelajar Intelek

class-meeting sudah selesaaai! Alhamdulillah... tapi ternyata ada acara MBS nanti. rasanya pengen ngomong kampret tapi agak ketahan-tahan gitu. haaahhh. bakalan rapat pas liburan, nich. semoga aja rapatnya pas gue pergi jalan-jalan sama keluarga. myehehehe.

oke. karena hari Kamis ini adalah hari terakhir class-meeting, yang berarti pulang lebih cepat dari hari-hari sebelumnya, maka gue, Milan, dan Ria berencana menghibur diri dengan menonton sebuah film yang sama sekali nggak pernah terlintas di otak gue buat nonton ini film. well, the title is Snow White and the Huntsman. gilak. ternyata film-nya berantem-beranteman doang. yah, cerita si Snow White-nya mirip sih kayak Snow White kartun dulu itu. bedanya palingan ya itu, lebih action gitu.

but, the main story isn't about the movie. it's all about HOW WE GET TO CBD. yeahs, baby. I'm gonna tell you the whole story......

jadi seperti yang tadi gue bilang, gue, Milan, dan Ria pengen nonton. kita memutuskan untuk nonton di CBD. alasannya ya karena deket -__- maka kita berjalanlah ke CBD dengan mantap. ralat, gue doang yang mantap. Milan dan Ria agak ragu-ragu karena kita dari sekolah, masih pake rok dan sepati sekolah. you know lah peraturan mall-mall di Indonesia. tapi gue meyakinkan mereka bahwa kita pasti boleh masuk. pasti.

sampai di sana, gue dengan pedenya berjalan masuk ke pintu utama mall-nya. tapi, nggak ada angin nggak ada kentut, satpam memanggil gue.

"Maaf, roknya bisa diganti dulu ya dengan celana."

gue langsung memasang muka heran dan bertanya, "Lho, emangnya kenapa?"

"Sudah peraturannya, dek. Kalau pake seragam lengkap nggak boleh masuk."

"Lha, ini bukan seragam lengkap, Pak." ya, tadi itu gue pake kaos dan kardigan. tapi bawahannya tetep rok abu-abu.

"Maksudnya... blah... blah... blah..." gue nggak tau dia ngomong apaan. yang jelas, tampangnya itu kayak di skak-mat sama gue. hah. dia mau main ketelitian pendengaran ternyata.

karena posisi gue belum menang telak, otak gue pun berpikir cepat. gue langsung jawab, "Tapi ibu saya ada di atas!" cangak. gue ngebohong banget. padahal nyokap gue lagi di rumah nonton film.

ternyata, si satpam nggak ketipu sama gue. dia tetep keukeuh nggak ngebolehin gue masuk. "Kalau mau panggil ibunya ke bawah." dia malah bales begitu. yaudah, gue ngalah. kita bertiga keluar dari pintu. Milan ngajakkin lewat pintu belakang. okelah. daripada sia-sia nggak ngapa-ngapain ke CBD.

jalan ke bagian lain CBD. gue disuruh jalan duluan sama Milan dan Ria. akhirnya gue masuk dengan hati deg-deg-an dan muka polos. sebelum masuk ke pintunya, gue sengaja ngeluarin hape. biasanya sih kalau gue janjian sama nyokap, gue pegang-pegang hape sambil masuk gerbang. dan biasanya sih nggak ada yang cegat. hehehe.

jalan lagi dengan pede tapi tetep deg-deg-an. sudah masuk pintu, gue dan kawan-kawan gue kembali di cegat satpam. kalimatnya sama kayak satpam yang pertama. tapi orangnya beda. yang ini lebih muda. sok-sok senyum segala lagi. tapi kali ini, gue mengeluarkan tampang bete. guenya sih niatnya mau tampang bete, nggak tau deh jadinya tampang gue gimana. hehe.

"Ibu saya udah nungguin di atas, Mas," kata gue dengan nada (dibuat) kesel. si satpamnya masih keukeuh nggak ngebolehin. terus akhirnya gue sok-sok ngedumel sekali lagi (tetep sambil megangin hape dan mengecek jam tangan) dan akhirnya si satpam bilang,

"Bener ibunya ada di atas?"

"Bener," jawab gue mantap. muka gue meyakinkan sekali pastinya. dan si satpam senyum tipis (tuh kan dia sok-sok senyum lagi) dan gue mengkonfirmasi lagi, "Jadi boleh, nih?"

"Iya, boleh."

HELL YEAH! gue berhasil. kita bertiga berhasil menerobos si satpam itu. bahahaha! gue langsung naik eskalator dan Milan dan Ria mulai berkomentar mengenai akting gue dengan para satpam itu.

"Gila lo, Del. Aktingnya tuh meyakinkan banget. Parah. Parah abis."

gue ngakak. sebelum nonton kita makan siang dulu. dan sepanjang makan itu, yang kita ngomongin kejadian tadi aja. lawaq abieezz. bahahahaha.
oh, dan di bioskop, rada error juga. maklumlah, kalau udah bareng temen, bawaannya pengen lawak mulu. di bioskop nggak bisa diem. ketawa aja mulu. gilak. bener-bener pelajar gilak.

No comments

Post a Comment

© based on a true story.
Maira Gall