Saturday, January 31, 2015

A Hot and Cheap Trip

Di mana lagi kalau bukan di Kota, tempatnya muda-mudi nongkrong sambil makan es potong dan naik sepeda ontel. Pertama kali gue ke sana kalau nggak salah bareng temen SMP. Terus sama keluarga. Terus sama temen SMA. Terus sama keluarga lagi. Dan sekarang sama temen baru alias temen kampus,

yang ternyata belum pernah ke museum.

Gue ketawa pas denger pengakuan Nadhira. Jadi begini awal ceritanya. Gue dan beberapa teman lainnya udah merencanakan perjalanan ke sebuah daerah yang banyak pohonnya. Karena masalah transportasi, akhirnya diundur jadi minggu depan. Jujur gue pribadi udah ngebet banget pengen jalan, pengen hunting foto juga. Yaudah, karena nggak jadi, gue iseng ajak Nadhira jalan. Pas ngajak pun gue sempet ragu, pertama takut hujan dan kedua gue punya sugesti di mana kalau gue yang ngajakkin jalan, atau gue yang nentuin tempatnya, itu pasti bakalan ada yang salah--entah nggak jadi atau perjalanannya berakhir dengan cekcok. Tapi Alhamdulillah kami berdua berhasil mencapai kata mufakat dan dia langsung nyamber minta diajak ke Kota Tua. Yawis, sebagai teman yang budiman, kuajaklah di ke sana naik transjakarta. 

Sebenernya ada satu problem lagi buat gue pribadi: gue nggak pernah bisa foto indoor. Bisa sih, cuma kebanyakan hasilnya jadi burem dan gue langsung mengutuk museum yang penerangannya minim banget (ya nggak sepenuhnya salah museum juga sih. Lagipula museum itu kan tempat buat melihat, meresapi, mempelajari benda-benda bersejarah, bukan buat foto-foto. Yaudah jadinya salah aku ya, iya deh salah aku.) Mungkin ini bisa jadi salah satu alasan kenapa gue pengen buru-buru jalan ke luar, karena gue lebih suka foto outdoor. Yah aku sih anaknya alam banget yah.

However, gue masih bisa menghasilkan beberapa foto yang... yah lumayanlah buat ngisi-ngisi blog yang akhir-akhir ini sepi dan jarang ada gambar-gambar. Walaupun dengan sedikit retouch di sana-sini sih (sumpeh, beneran, cuma sedikit).


"A'a, sini atuh duduk sama sayah." 

Fakir Wi-Fi.


Kalau aku sih biar muka jelek yang penting bisa muter-muterin tempat bikin tanah liat.



Refleksi diri.



KA ME HA ME HA!!!


Adalah sebuah keharusan bagi saya, Nadia Adella, untuk memotret benda yang satu ini.


Sekian laporan perjalanan gue dan Nadhira. Sayang museumnya lagi banyak yang direnovasi. Kita aja nggak masuk ke Museum Fatahillah karena ternyata lagi ada perbaikan. Sebagai penutup, izinkan gue mempersembahkan foto paling menggelikan yang gue sendiri nggak kuat ngeliatnya: 

Caption 1: Di-edit ala-ala foto jamuran. | Caption 2: Kebelet pipis, mb? | Caption 3: Kalau belagu, muke lu jauh!

1 comment

  1. Nice info sist! Nice trip banget keliatannya. Ditunggu review jalan-jalannya lagi ya ^^

    ReplyDelete

© based on a true story.
Maira Gall