Sunday, July 24, 2011

Guys, This Is For You

buat yang baru baca blog gue, maaf kalau postingan gue kali ini agak mellow. gue saranin kalian baca postingan gue ini sambil dengerin lagu Born This Way-nya Lady Gaga. salaaah. lagu mellow denger lagu jingkrak-jingkrakan. umm... coba sambil dengerin lagu The Call - Regina Spektor atau I Remember-nya Mocca. yah terserah kalian deh mau dengerin lagu apa. pokoknya, cari lagu yang agak sendu, mendayu-dayu dan bikin unyu buat baca postingan ini.

hhh... pembukaan yang panjang. tumben sekali.

gue lagi kangen.
sama siapa? sama pacarkah? sama tetangga sebelah yang lagi pulang kampungkah? ah, rasanya nggak mungkin banget gue ngangenin mereka (lagipula, mana gue punya pacar? -_-).

jadi, siapa subjek yang Adella Nadia kangenin?

jawabannya satu tapi bercabang; banyak.

semua ini berawal ketika gue lagi duduk di kelas. ya, kelas baru gue. gue masuk X.5. kelas yang berada di lantai dua, deket tangga, dan mendapatkan view pintu gerbang dan jalanan Ciledug.

gue duduk di depan. tiba-tiba gue inget temen-temen gue di SMP. dan tiba-tiba tangan gue bergerak untuk mengambil pensil, buku coret-coretan, dan mulai menulis.
yang gue tulis di situ sedikit. dan gue akan memperpanjangnya di sini.

gue kangen. dengan banyak hal. dengan semua yang gue lalui di kala gue SMP (astagfirullah, bahasa gue...). dimulai dari...

Wulan. gue kangen Wulan dan kecerdasannya dalam berpikir dan juga tulisan di buku latihannya yang selalu nembus ke belakang.

gue kangen Dian dan segala ocehannya. dan segala kecerdikannya (atau kehebohannya) dalam mencari jawaban.

gue kangen Vivin yang kadang suka berantem sama Dian dan gue terpaksa duduk sama dia sementara Dian duduk sama Fidia. dan juga duet heboh Vivin-Dame yang... heboh banget. beneran deh.

gue kangen bu Wiwin dan sepatunya yang warna cokelat. kalian pasti pernah liat. gue juga kangen ke... keseruan bu Wiwin dalam mengajar. ke-galak-tiba-tiba-nya bu Wiwin (emang dasarnya beliau agak galak, sih). pokoknya bu Wiwin udah mas-bro deh.

gue kangen Fidia dan kepeduliannya dan keseruannya kalau lagi cerita tentang Korea bareng anak-anak lain.

gue kangen Dona-Mila dan suara mereka yang membahana kalau udah mulai nyanyi. gue kangen obrolan mereka yang nggak ada habisnya kalau tentang Korea.

gue kangen Lusi dan bersinnya yang unyu, ketawanya yang unyu, matanya yang unyu, dagunya yang unyu... pokoknya Lusi unyu bets deh.

gue kangen Intan yang logat Jawanya kental banget, tapi tetep gaul kalau ngobrol.

gue kangen Anita yang logatnya nggak kalah kental sama Intan. dan keramahannya sama semua orang. dan masakan Jawa yang pernah dimasakkin ibunya (gue lupa namanya, pokoknya ada kelapa-kelapanya gitu). dan juga waktu kebakaran di deket rumahnya (eh ini mah ngaco. masa kebakaran dikangenin?)

gue kangen Siva sang Master gue. dia suka manggil gue Master dan gue manggil dia Master juga. dia suka Justin Bieber. dan gue jijik sama Justin Bieber. dia terkenal di kalangan temen-temen gue yang lain. dia... keren deh.

gue kangen Niken dan ke-un-predict-able-nya. susah ngartiin maksud dari kata tadi. pokoknya dia keren. dia suka bertingkah di luar dugaan yang bikin kita semua takjub. muah.

gue kangen Tiara dan May dan panggilan maut mereka tiap kali ketemu gue; "HAI, DEEELLL!" sometimes, gue bingung mau bales apa dan akhirnya gue cuma bisa jawab dengan suara datar-muka datar, "Apa?" mengharukan.

gue kangen Ficky dan... dan... dan tingkahnya. dan suaranya kalau udah nyanyi, pasti semua lagu jadi lagu dangdut sama dia. tapi, yah walaupun gue rada aneh dengernya, gue tetep kangen sama si mantan ketos gemuk ini.

gue kangen Dinar dan masa-masa kita bikin video pendek stop-motion di depan LP anak. sumfeh, itu seru dan berkeringat sekali. gue sama dia juga udah lama nggak ngerencanain bikin video yang lebih "wah" lagi. haaahhh. semoga nanti bisa bikin lagi, ya, Nar.

gue kangen... Ladita. satu-satunya temen di kelas 9 yang (mengaku) seneng setengah mati bisa satu kelas sama gue di kelas 8. satu-satunya temen yang selalu gue ajak debat, terkadang dia kalah, terkadang gue yang menang. satu-satunya temen gue yang inget semua cerita yang pernah gue ceritain, sementara gue nggak. satu-satunya temen yang nasihatnya kejadian beneran. satu-satunya temen yang update tentang... yah hollywood segala macem. satu-satunya temen yang gue cegah buat masuk SMK (dan akhirnya, dia masuk SMK juga). satu-satunya temen yang... entahlah. banyak pengalaman di antara gue dan Ladita. dia temen yang baik. tegas. smart. agak keibuan (ya, jauh berbeda dari gue -_-).

tapi gue sering kasar kalau lagi sms-an sama dia. mungkin dia nggak nyadar. tapi ada suatu waktu di mana gue lagi nggak mood banget buat sms-an. dan akhirnya gue ngebales sms dia dengan yah nggak niat. tapi dia sabar. dia bilang, dia udah biasa sama gue kalau di sms. gue lega.
gue juga pernah waktu lagi masalah nyasar ke SMAN 4 itu, dia sms gue isinya nanyain tentang kenapa gue bisa di SMAN 4. pada saat itu, gue yang lagi sibuk ngurusin itu, udah males banget bales sms orang (banyak banget waktu itu yang nanyain gue). akhirnya gue mengabaikan sms dia.

entah kapan, gue liat dia bikin status di Facebook. kurang lebih tulisannya tentang... aduh gimana ya nulisnya? gue tau intinya tapi gue bingung nulisnya. gini deh. umm... dia kecewa gitu sama temen lama yang (ceritanya) udah ketemu temen baru dan dia semacam dilupakan. nah!
kurang lebih begitu. pas baca itu, gue... merasa agak... tersindir. gue ngerti kenapa dia nulis itu, kalaupun itu buat gue. gue ngerti kok perasaan dia. hampir setiap di sekolah gue cerita terus sama dia. tapi ketika dia mau nanya sesuatu yang bikin dia penasaran banget tentang gue, gue nggak jawab. gue semacam menghilang, mengabaikannya. I'm not a good friend. gue akui itu. untuk situasi itu, gue jahat banget. gue mengaku salah.

dan sekarang, gue berharap dia bisa baca postingan ini. gue minta maaf lewat postingan gue ini. gue minta maaf yang sebesar-besarnya, nggak cuma ke Ladita. juga ke temen-temen yang lain kalau selama ini gue jahat banget. gue sering kesel sendiri sama beberapa orang di SMP dulu.

panjang banget ini gue nulis -___-

selanjutnya, gue kangen people-people gaul yang entah bagaimana kalian bisa bertahan dan tetap semangat *apasih*

gue kangen guru-guru SMPN 5; pak Mulyono dan rambutnya yang subur, pak Is dan lawakannya, bu Devy dan tweets-nya, bu Siti dan nasihat ulang-ulangnya hehe, bu Hartini dan kebaikannya, guru-guru olahraga dan kemudahan dalam mendapatkan nilai (di SMA, rasanya kemudahan itu mustahil banget...), dan semua guru-guru yang pernah ngajar gue dan memberikan kesan baik dan nasihat baik ke gue. peluk-peluuukk!

gue juga nggak kalah kangen sama semua pengalaman seru, menggelikan, menyebalkan, menyenangkan, indah, romantis *ehem*, bahagia, semuaaanyaaa! di SMA, untuk saat awal seperti ini, gue belum bisa mendapatkan semua itu. gue masih harus menjalani hari-hari gue yang panjang dan nungguin kapan pengalaman-pengalaman kayak gitu bisa muncul lagi tapi dengan format yang berbeda. 

I'll be waiting for that. patiently.

gue sadar, gue baru masuk SMA. gue baru dua minggu bergabung dengan temen-temen lain. gue yakin, dengan berjalannya waktu, pasti nanti ada saat di mana gue merasa, di sini nggak kalah enak dengan di SMP.

for the last, spesial thanks buat bu Wiwin. waktu itu, beliau bilang,

"Nanti, pas kuliah, kamu pasti bakalan bilang enakan di SMA. Nanti, pas SMA, kamu pasti bakalan bilang enakan di SMP."

kejadian beneran. hahaha.

No comments

Post a Comment

© based on a true story.
Maira Gall